Wisata Rowo Jombor, Wisata Perairan yang Dahulunya Hanyalah Sebuah Tanah.

 
  • Deskripsi Wisata.
Rowo Jombor merupakan salah satu wisata air yang bisa kita temukan di Kabupaten Klaten. Rowo Jombor merupakan waduk yang memiliki luas 198 hektar dan memiliki kedalaman 4,5 meter. Terdapat beberapa aktivitas seru yang dapat kamu  lakukan di Rowo Jombor. Yang tentu saja akan membuat pengalaman wisata Anda di Kota Klaten lebih berkesan. Apa saja?

1. Makan di Warung Apung.

Seperti namanya, warung ini dibuat diatas Rowo Jombor dengan bambu atau drum.Warung Apung di Rowo Jombor menyajikan ikan tawar yang telah diaolah menjadi masakan. Seperti ikan teri,bawal, hingga gurami.

2. Naik Perahu Wisata.

Kegiatan lain yangbtak kalah seru adalah menaiki perahu. Pengunjung akan diajak mengelilingi Rowo Jombor menggunakan perahu dengan waktu sekitar 10-15 menit. Rata-rata ukuran perahu dapat menampung 20 pengunjung. Untuk tarifnya sendiri adalah Rp. 5.000,00 / orang. Adapun jam operasional menaiki perahu di Rowo Jombor adalah dari 09.00-21.00 WIB.

3. Menyusuri sepanjang jalan Rowo Jombor.

Anda dapat mengelilingi semua sudut Rowo Jombor dengan menyusuri sepanjang jalan desa sejauh 7,5 km. Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi, namun hati-hati karena akses jalan cukup sempit. namun terdapat juga kereta kelinci yang bisa anda temukan di beberapa titik. Untuk tarifnya sendiri adalah Rp. 5.000,00.

4. Menikmati Lanskap dan Senja. 

Rowo Jombor dikelilingi berbagai perbukitan yang masih asri. dengan pemandangan indah dan cahaya senja matahari yang memanjakan mata. Rowo Jombor dapat menjadi salah satu wisata untuk relaksasi.

  • Lokasi Wisata.
Dukuh Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, sekitar delapan kilometer ke arah tenggara dari pusat Kota Klaten, Jawa Tengah, Indonesia.

  • Jam Operasional
09.00-21.00 WIB

  • Tiket Masuk.
Rp. 5.000,00 

  • Fasilitas.
-Area Parkir.

-Toilet/Kamar Mandi.

-Mushola.

-Warung.

-Rumah Makan.

-Wahana permainan menarik.

  • Sejarah Wisata.
Pada 1900 atau sebelumnya, kawasan Rawa Jombor merupakan tanah yang rendah seperti kedung yang lebar dikelilingi pegunungan. Lantaran lokasinya sangat rendah, air yang berada di kawasan itu tak bisa terbuang baik saat musim hujan maupun musim kemarau.

Di sisi barat laut tanah rendah itu, ada Kali Ujung yang mengalirkan airnya hingga ke Kali Dengkeng. Dimungkinkan lantaran Kali Ujung sering kelebihan air saat musim hujan, air yang berada pada tanah rendah tersebut kian melebar hingga menjadi rawa.

Kelebihan air itu terus menggenangi tanah pekarangan, sawah, hingga permukiman warga. Alhasil, penghuni kampung dipindahkan ke tempat lain di tepi rawa atau tanah tegalan di sekitarnya.

sumber : https://www.solopos.com/asal-usul-rawa-jombor-dari-kampung-tergenang-jadi-objek-wisata-menawan







Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Panoraten

Kota Klaten

Jumlah Pengunjung

Tempat Berincang